Senin, 15 Agustus 2011

Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


A.    Percobaan
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

B.    Tujuan
Menyelidiki pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada reaksi antara asam klorida dengan natriun tiosulfat.

C.     Reaksi
2HCl(aq) + Na2S2O3(aq) 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l)

D.    Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia
2.      Pembakar spiritus
3.      Termometer
4.      Kaki tiga dan kasa
5.      Kertas putih
6.      Stopwatch
7.      Larutan HCl 2 M
8.      Larutan Na2S2O3 0,1 M

E.     Prosedur
1.      Buat tanda silang pada sehelai kertas putih.
2.      Masukkan 100 ml larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia, kemudian letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang sudah ada tanda silangnya.
3.      Ukur suhu larutan Na2S2O3 0,1 M dengan menggunakan termomater.
4.      Tambahkan 5 ml HCl 2M ke dalam gelas kimia berisi larutan Na2S2O3 0,1 M tersebut.
5.      Catat waktu sejak penambahan itu sampai tanda silang tidak terlihat lagi jika diamati dari atas mulut gelas kimia.
6.      Masukkan 100 ml larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia ke dua dan panaskan hingga 10oC di atas suhu semula.
7.      Letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang ada tanda silangnya lalu tambahkan 5 ml larutan HCl 2M.
8.      Catat waktu sejak penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
9.      Segera buang hasil reaksi dan cuci gelas kimia agar endapan belerang tidak melekat pada dasar gelas kimia (sukar dibersihkan).

F.     Dasar Teori
Ada kecenderungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan daoat dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi makin banyak. Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah memiliki energi aktivasi rendah. Demikian sebaliknya.
Suatu gas yang berada pada suhu rendah, molekul-molekulnya memiliki energi kinetik lebih kecil daripada energi aktivasi. Sedangkan gas yang berada dalam suhu lebih tinggi, molekul-molekulnya memiliki energi kinetik lebih besar daripada energi aktivasi. Jadi, pada suhu yang tinggi, laju reaksi akan menjadi lebih besar.
Banyak reaksi berlangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 10oC. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah molekul pereaksi yang mempunyai energi aktivasi menjadi dua kali lebih banyak pada kenaikan suhu 10oC.

G.    Hasil Pengamatan
Gelas Kimia
Suhu (oC)
Waktu (detik)
1/Waktu
I
II
29 oC
39 oC
1menit 7detik
31 detik
0,015 M/s
0,032 M/s

H.    Pertanyaan
1.      Pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada reaksi antara larutan asam klorida dan larutan natrium tiosulfat yaitu suhu yang lebih tinggi, maka reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat.
2.      Variabel yang ada pada percobaan:
a.      Variabel kontrol    : Larutan HCl 2 M , Larutan Na2S2O3 0,1 M
b.      Variabel bebas      : suhu
c.       Variabel terikat     : waktu , laju reaksi

I.       Kesimpulan
1.      Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan berlangsung lebih cepat dan laju reaksi akan menjadi lebih besar.
2.      Hal tersebut dikarenakan energi kinetik partikel pereaksi meningkat.
3.      Reaksi berlangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 10oC.
4.      Jumlah molekul pereaksi yang mempunyai energi aktivasi menjadi dua kali lebih banyak pada kenaikan suhu 10oC.

Minggu, 31 Juli 2011

Plasmolisis dan Deplasmolisis

Kesimpulan:

  1. Daun Rhodeodiscolor yang ditetesi air garam menjadi pudar warnanya karena mengalami plasmolisis yaitu peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel sebagai akibat dari peristiwa osmosis.
  2. Semakin besar konsentrasi garam, semakin cepat sel mengalami plasmolisis karena air garam semakin pekat.
  3. Warna daun yang pudar setelah ditetesi dengan air, warnanya kembali menjadi ungu karena mengalami deplasmolisis yaitu kebalikan dari plasmolisis.
  4. Darah setelah ditetesi air garam juga mengalami plasmolisis karena air garam lebih pekat daripada darah sehingga molekul-molekul air dalam sel-sel darah akan tersedot keluar sehingga sel-sel darah merah akan mengerut.
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut , terutama air, dari tempat berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi dengan melewati sekat, dengan kata lain osmosis adalah proses difusi air dari cairan encer ke cairan pekat melalui membran semipermeabel.
Membran semipermeabel adalah membran sekat yang hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul air.

Kamis, 28 Juli 2011

Yesie Prastiwi Estiana

Estiana Yesie Prastiwi
Yesie Estiana Prastiwi
Prastiwi Estiana Yesie

Template by:

Free Blog Templates